Yesus Tidak Memblokir Yudas: Ketika Cinta Tidak Butuh Alasan
𝗬𝗲𝘀𝘂𝘀 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗹𝗼𝗸𝗶𝗿 𝗬𝘂𝗱𝗮𝘀: 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒖𝒕𝒖𝒉 𝑨𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏
(Ibu Nugi)
![]() |
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. |
Bayangkan, kamu duduk di meja makan bersama teman-teman dekatmu. Di antara mereka ada satu orang yang kamu tahu, malam ini juga, dia akan menusukmu dari belakang. Tapi sebelum makan dimulai, kamu berdiri… dan mulai mencuci kaki mereka satu per satu. Termasuk kaki dia yang kamu tahu akan mengkhianatimu.
Kedengarannya memang tidak masuk akal,
tapi itu yang Yesus lakukan.
Yesus tahu siapa yang akan meninggalkan-Nya, siapa yang akan pura-pura tidak kenal Dia, dan siapa yang akan menyerahkan-Nya untuk ditangkap. Tapi respons-Nya justru... membasuh kaki mereka.
Hari ini, kita hidup dalam budaya “kalau dia jahat, blokir saja”. Kita menjaga jarak dari orang yang menyakiti. Kita diam-diam berharap mereka gagal. Kita merasa sah untuk menjauh. Tapi Yesus malah memilih sebaliknya; Dia mendekat, melayani, dan tetap mencintai.
Dan kita sama-sama tahu apa yang paling menusuk? Dia bahkan mencuci kaki Yudas.
Apa jadinya kalau kita mempraktikkannya?
Mungkin, mencuci kaki itu bentuknya: 1.) mengajak ngobrol teman kerja yang sering nyindir kita, 2.) bantu orang rumah meski kita lagi capek, 3.) tetap bersikap baik ke orang yang pernah mengecewakan kita.
Bukan karena mereka baik. Tapi karena kita mau jadi baik.
Membasuh kaki orang lain hari ini bukan soal air dan baskom. Tapi soal keberanian untuk merendahkan diri, ketika dunia mendorong kita untuk terus berada di atas. Ini bukan soal jadi lemah, tapi justru soal punya hati yang kuat untuk tetap peduli, bahkan pada orang yang tidak layak menurut logika kita.
Yesus tahu Dia akan disakiti. Tapi Dia memilih tetap jadi pribadi yang melayani.
Dan itu memang definisi kekuatan yang tidak banyak orang punya sekarang.
"Kasih yang sejati tidak menunggu orang lain layak untuk dikasihi. Ia memilih hadir, tetap tinggal, dan melayani, bahkan di tengah luka yang terbuka."
N. 🌹
Komentar
Posting Komentar