OSIS SMA Giovani Kupang Hadiri IPACS 2025, Belajar Kearifan Budaya dan Jalin Kerja Sama Kawasan
OSIS SMA Giovani Kupang Hadiri IPACS 2025, Belajar Kearifan Budaya dan Jalin Kerja Sama Kawasan
![]() |
| Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. |
KUPANG, (13/11/2025), Suasana penuh warna dan keberagaman tumpah ruah di Hotel Harper Kupang saat acara akbar "Indonesia Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025" resmi ditutup pada Kamis, 13 November 2025. Mengusung tema "Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom" (Merayakan Budaya Bersama dan Kearifan Komunitas), kegiatan yang berlangsung sejak 11 November ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk perwakilan pelajar dari OSIS SMA Katolik Giovani Kupang.
Tepat pukul 14.30 WITA, para perwakilan OSIS tiba di lokasi dan langsung disambut oleh keramaian pameran kebudayaan. Pameran ini diselenggarakan sebagai upaya Pemajuan Kebudayaan Indonesia dan menampilkan stan dari berbagai lembaga dan pelaku usaha, di antaranya:
Yeni Accesories Tenun Ikat khas NTT
Dinas Koperasi Provinsi NTT
Dekranasda Provinsi NTT dan Kota Kupang
Lebah Mas NTT dan Crafting Bamboo
BPK Wilayah XXIII Papua Barat dan BPK Wilayah XII Maluku Utara
Universitas Nusa Cendana
Direktorat Bina SDM Lembaga Pranata Kebudayaan
Provinsi Papua Tengah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
![]() |
| Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. |
Perkenalan Budaya hingga Diplomasi Kawasan
Di hari sebelumnya, acara ini telah dihadiri oleh delegasi dari 13 negara perwakilan Pasifik, meliputi Indonesia (sebagai Ketua), Fiji, Kaledonia Baru (Prancis), Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, serta Timor Leste (sebagai Negara Tamu).
IPACS 2025 tidak hanya berfungsi sebagai ajang perkenalan budaya, tetapi juga menjadi platform strategis untuk meningkatkan kerja sama antarnegara, khususnya di kawasan Pasifik. Bagi pengunjung, termasuk pelajar, kegiatan ini menjadi tempat edukasi yang efektif untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui pengenalan ragam budaya Indonesia.
Potensi Kain Tenun Papua Barat
Dalam sesi wawancara khusus, perwakilan dari BPK Wilayah XXIII Papua Barat memberikan pandangannya terkait potensi industri tenun di wilayahnya.
Ketika ditanya mengenai potensi industri kain tenun adat Papua Barat, perwakilan tersebut menjelaskan, "Potensinya sangat besar, dan mengapa kami tampilkan di sini adalah untuk memperkenalkan bahwa kain khas dari Timur sudah sampai di Papua, bahkan memiliki ciri khas tersendiri."
Lebih lanjut, ia menambahkan, "Kami ingin menunjukkan bahwa Papua juga menggunakan kain Timur tersebut, tetapi dengan motif yang berbeda, menjadikannya unik."
Selain tenun, perwakilan BPK Papua Barat juga mengungkapkan adanya keberagaman budaya yang belum terangkat ke permukaan. "Terdapat beberapa budaya yang belum diketahui dan digali dari masyarakat pinggiran," ujarnya. "Salah satunya adalah tarian dari suku Moi. Inilah yang belum banyak diketahui oleh orang luar."
Kehadiran OSIS SMA Katolik Giovani Kupang dalam IPACS 2025 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih aktif dalam merayakan dan melestarikan kekayaan budaya serta memahami pentingnya sinergi antarbangsa. (11/11/24). Stella_Osisgivans.
...
Teruslah melangkah lebih jauh SMA Katolik Giovanni Kupang. Love, Service and Obidience 😇.


Komentar
Posting Komentar