Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Festival Genta Belis 2025, SMA Katolik Giovanni Juara Lomba Perpustakaan SMA/K Se-Kota Kupang

Gambar
Festival Genta Belis 2025, SMA Katolik Giovanni Juara Lomba Perpustakaan SMA/K Se-Kota Kupang  Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. SMA Katolik Giovanni Kupang kembali mengukir prestasi. Kali ini dalam bidang literasi. Festival Genta Belis 2025, menghadirkan beberapa mata lomba, dan salah satunya ialah lomba perpustakaan SMA/SMK Se-Kota Kupang. Perlombaan ini dimulai pada hari Selasa, 29 April 2025. Lomba perpustakaan tingkat kota ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi NT, yang mana pesertanya adalah SMA/SMK Se-Kota Kupang.  ‎Lomba ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Pertama, pengisian dokumen-dokumen melalui instrumen penilaian perpustakaan. Kedua, presentasi dokumen. Dan tahap terakhir ialah visitasi perpustakaan oleh para juri.  ‎Penjurian ini dilakukan oleh Bpk. Drs. Dedi Supriyadi, M.I.Kom (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT); Ibu Marini, S.I.Pust (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT); dan Bpk. Rafli Ubit Pinka, S.S (Balai Bahasa NTT).  ‎Hasil penju...

SMA Katolik Giovanni Melepas 341 Siswa, Ini Pesan Kepala Sekolah

Gambar
SMA Katolik Giovanni Kupang Melepas 341 Siswa, Ini Pesan Kepala Sekolah  Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. SMA Katolik Giovanni Kupang menggelar Perayaan Misa Perutusan kelas XII dan Perayaan Hari Besar Keagamaan (Idul Fitri, Nyepi, Imlek dan Paskah), Rabu, 30 April 2025 di halaman SMA Katolik Giovanni Kupang. Perayaan Misa dipimpin langsung oleh Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, RD. Drs. Stefanus Mau, Pr. Hadir pula RD. Thomas Teofilus Kampur, Pr., Ketua Komite Sekolah, Dr. Marius Ardu Jelamu, bapak ibu guru pegawai, siswa-siswi kelas X, XI dan XII. Dalam sambutannya, Romo Stef mengatakan bahwa perayaan ini merupakan perayaan perutusan karena 341 siswa telah menyelesaikan pendidikan di SMA Katolik Giovanni Kupang dan sekaranglah saatnya mereka diutus untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Mereka telah dididik dan dibina selama tiga tahun dan pada saatnya mereka pergi untuk memberi kesaksian tentang apa yang telah mereka peroleh. Mengenai perayaan hari besar keagamaan, Rom...

Sepatu Lusuh Sang Gembala : Sederhana Sampai Akhir

Gambar
𝙎𝙚𝙥𝙖𝙩𝙪 𝙇𝙪𝙨𝙪𝙝 𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙖: 𝑺𝒆𝒅𝒆𝒓𝒉𝒂𝒏𝒂 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Dalam keheningan peti kayu sederhana, sepasang sepatu hitam itu terbaring bisu. Kulitnya lusuh, ujungnya robek, seperti telah menempuh jalan yang panjang dan berat. Bukan sepatu megah dari istana. Bukan pula lambang kekuasaan. Melainkan saksi bisu tentang hidup yang memilih sederhana, tentang langkah yang lebih mementingkan pelukan daripada mahkota.   Sang Gembala, yang kini terbaring dalam keheningan, pernah melangkah ke lorong-lorong sempit, menjemput mereka yang dibuang dunia. Ia tahu, kasih tak butuh gemerlap. Ia paham, pengampunan tak mengenal pakaian mewah. Ia percaya, bahwa sepatu yang compang tak akan mengurangi makna perjalanan kasih.   Di negeri-negeri yang jauh, banyak yang mengira kekudusan harus berkilau. Tetapi sepatu Sang Gembala ini mengajarkan; kekudusan justru tumbuh dalam keausan, dalam ketulusan yang tak pernah mengumbar ...

Polda NTT Kunjungi SMA Katolik Giovanni, Ajak Siswa-Siswi Hindari Narkoba dan Bully

Gambar
Polda NTT Kunjungi SMA Katolik Giovanni, Ajak Siswa-Siswi Hindari Narkoba dan Bully  Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Bertempat di lapangan upacara, POLDA NTT melakukan sosialisasi bersama para siswa-siswi SMA Katolik Giovanni Kupang. Sosialisasi ini berlangsung dari pukul 07.00 WITA hingga selesai. Kombes Pol Murry Mirranda, S.I.K.,M.H dalam arahannya, memberikan beberapa catatan penting terkait sistem pelajar peduli Kamtibmas, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba dan pencegahan pungutan liar, serta bully di sekolah.  ‎"Adik-adik sekalian, narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Sebenarnya ada banyak zat yang termasuk juga dalam deretan narkoba, misalnya penggunaan AC (di dalamnya terkandung freon), pengharum ruangan, miras, rokok dan lainnya. Hal-hal seperti ini yang perlu kita hindari," tegas Bapak Murry.  ‎Bapak Murry dalam penyampaian yang agak humoris, menekankan pentingnya integritas dalam dalam hidup. ‎"Integritas ...

Selamat Hari Kartini; Tapi Apa Yang Kita Rayakan?

Gambar
𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗮𝗿𝘁𝗶𝗻𝗶; 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗔𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗶𝘁𝗮 𝗥𝗮𝘆𝗮𝗸𝗮𝗻? Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Hari ini, tanggal 21 April, kita kembali mengucapkan: “Selamat Hari Kartini.” Banyak dari kita mengenakan kebaya, rambut disanggul rapi, dan berswafoto penuh senyum. Di media sosial pun, barisan caption klise bermunculan. Tapi mari kita berhenti sejenak dan merefleksikan, apa benar kebaya menjadi simbol hari Kartini? Kartini tidak mewariskan perjuangan hanya dalam bentuk kain dan gaya rambut. Ia mewariskan tinta dan pemikiran. Ia menulis, bukan karena ingin terkenal, tapi karena ingin didengar. Karena suaranya dikurung oleh adat, oleh sistem, oleh bayang-bayang patriarki yang bahkan terlalu sering memakai pakaian adat sebagai tameng untuk membungkam. Di balik kebaya yang kini kita rayakan, dahulu ada tubuh yang dijebak oleh adat, oleh perjodohan, oleh batasan pendidikan. Tapi di balik itu juga, ada seorang perempuan muda yang memilih melawan dengan pena. Menulis...

Yesus Bangkit, Perempuan Tetap Memikul Salib

Gambar
𝙔𝙚𝙨𝙪𝙨 𝘽𝙖𝙣𝙜𝙠𝙞𝙩, 𝙋𝙚𝙧𝙚𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙏𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙈𝙚𝙢𝙞𝙠𝙪𝙡 𝙎𝙖𝙡𝙞𝙗 Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Paskah selalu mengingatkan pada makna kebangkitan, bukan hanya kebangkitan Yesus dari kematian, tetapi juga kebangkitan harapan, keberanian, dan cinta yang tak pernah berhenti memberi hidup. Di tanah yang kering dan berbatu ini, perempuan-perempuan tumbuh dalam ladang yang sunyi, menenun kehidupan dari luka, air mata, dan kerja yang tiada henti. Mereka adalah gambaran dari salib yang dipikul dengan hati yang tak tampak, namun tetap menjaga cahaya hidup, meskipun sering kali tersembunyi dalam duka. Seperti Maria yang setia berdiri di kaki salib, perempuan-perempuan di Timur terus bertahan dalam diam dan pengorbanan. Mereka adalah tiang penopang keluarga, pendidik anak-anak, pengelola tanah, dan penjaga tradisi, semua tanpa sorotan atau tepuk tangan. Paskah mengingatkan bahwa kesetiaan yang tak terlihat, pengorbanan yang tersembunyi, dan cinta yang sederhana adalah wujud...

Perempuan di Bawah Salib, Laki-Laki di Tahta Budaya

Gambar
𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐥𝐢𝐛, 𝐋𝐚𝐤𝐢-𝐋𝐚𝐤𝐢 𝐝𝐢 𝐓𝐚𝐡𝐭𝐚 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚 (Ibu Nugi) Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, dicaci, diludahi, dicambuk, dan akhirnya ditinggalkan, di sanalah puncak penderitaan manusia ditelanjangi. Namun dalam peristiwa kelam itu, justru perempuan-perempuan tetap tinggal. Maria, ibu-Nya, Maria Magdalena, dan perempuan lainnya berdiri di bawah salib, menyaksikan penderitaan yang tak sanggup lagi ditanggung dengan kata-kata. Sementara banyak murid laki-laki-Nya pergi, perempuan memilih hadir. Tidak karena tak merasa takut, tapi karena kasih yang berani membuat langkahnya tak mundur. Sebagai perempuan, kenyataan itu terasa akrab. Kehidupan sehari-hari sering kali menjadi semacam Golgota yang lain: tempat di mana tubuh dan jiwa diuji oleh sistem yang terlalu lama mengabaikan nilai keadilan dan kesetaraan. Sejak kecil, perempuan dibentuk untuk melayani, mengurus rumah, menjaga adik, membantu ibu, dan be...

Yesus Tidak Memblokir Yudas: Ketika Cinta Tidak Butuh Alasan

Gambar
𝗬𝗲𝘀𝘂𝘀 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗹𝗼𝗸𝗶𝗿 𝗬𝘂𝗱𝗮𝘀: 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒖𝒕𝒖𝒉 𝑨𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏  (Ibu Nugi) Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Bayangkan, kamu duduk di meja makan bersama teman-teman dekatmu. Di antara mereka ada satu orang yang kamu tahu, malam ini juga, dia akan menusukmu dari belakang. Tapi sebelum makan dimulai, kamu berdiri… dan mulai mencuci kaki mereka satu per satu. Termasuk kaki dia yang kamu tahu akan mengkhianatimu. Kedengarannya memang tidak masuk akal, tapi itu yang Yesus lakukan.  Yesus tahu siapa yang akan meninggalkan-Nya, siapa yang akan pura-pura tidak kenal Dia, dan siapa yang akan menyerahkan-Nya untuk ditangkap. Tapi respons-Nya justru... membasuh kaki mereka.  Hari ini, kita hidup dalam budaya “kalau dia jahat, blokir saja”. Kita menjaga jarak dari orang yang menyakiti. Kita diam-diam berharap mereka gagal. Kita merasa sah untuk menjauh. Tapi Yesus malah memilih sebaliknya; Dia mendekat, melayani, dan tetap mencint...

Alumni SMA Katolik Giovanni Sosialisasi Sekolah Kedinasan

Gambar
Alumni SMA Katolik Giovanni Sosialisasi Sekolah Kedinasan  Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi. Pentingnya pendidikan bagi anak-anak zaman sekarang harus ditanamkan sejak dini, secara khusus saat masih di bangku SMA. Langkah penting harus diambil sejak dini, yaitu setelah selesai mengenyam pendidikan di SMA, apa yang harus dibuat untuk mencapai masa depan?  Melihat peluang besar itu, pihak SMA Katolik Giovanni Kupang mengadakan sosialisasi tentang sekolah kedinasan. Kegiatan sosialisasi ini terjadi pada hari Selasa, 25 Maret 2025. Sosialisasi ini menghadirkan beberapa narasumber hebat, yang juga di dalamnya terdapat beberapa alumni sebagai narasumber. Tujuannya sederhana, yaitu agar para peserta didik dapat mengenal apa itu sekolah kedinasan.  "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kepada adik-adik mengenai sekolah kedinasan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perlu diketahui juga bahwa sekolah kedinasan ini telah banyak menghasilkan...